Menghindari Sikap Sombong

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ - رواه مسلم
Dari Abdullah bin Mas’ud dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda, “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji dzurrah berupa kesombongan.” Seorang sahabat bertanya, (wahai Rasulullah SAW) bagaimana jika seseorang menginginkan pakaiannya bagus dan alas kakinya bagus?. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Adapun kesombongan adalah menentang kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Muslim)

Terdapat beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadits ini. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kesombongan merupakan sikap yang sangat tidak terpuji, yang dapat berakibat pada “diharamkannya” seseorang masuk ke dalam surga, sebagaimana dijelaskan dalam hadits di atas. Bahkan cukuplah seseorang yang memiliki sifat sombong ini sedikit saja, atau diibaratkan dalam hadtis di atas dengan memiliki sifat sombong seberat biji dzarrah, untuk menjadikannya menjadi penghuni neraka kelak. Dalam riwayat lainnya digambarkan tentang ciri calon penghuni neraka :
عَنْ حَارِثَةَ بْنِ وَهْبٍ الْخُزَاعِيَّ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ - رواه مسلم
Dari Haritsah bin Wahb ra, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku beri tahu tentang penghuni neraka? Yaitu setiap orang yang berlaku kejam, rakus dan sombong.” (HR. Muslim)

2. Sombong menjadi sifat dan karakter Iblis, yang oleh karenanya Iblis dilaknat oleh Allah SWT, serta diturunkan martabatnya menjadi makhluk yang sangat hina dina, bahkan dilaknat Allah SWT serta dijanjikan masuk neraka jahanam. Dan Keseombongan Iblis yang menjadikannya dilaknat Allah SWT serta diancam masuk neraka jahanam adalah Hal tersebut terjadi, adalah hanya karena Iblis mengatakan “Ana Khairun Minhu, Khalaqtani Min Naarin, Wa Khalatahu Min Thiin..” (aku lebih baik dari pada manusia. Engkau ciptakan aku dari api sedangkan Engkau ciptakan manusia dari tanah). (QS. Al-A'raf : 12) Sejak saat itu, jadilah Iblis dengan kesombongannya, dilaknat oleh Allah SWT hingga yaumil akhir :
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ* وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ* قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ* قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ* إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ
Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat". Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan". Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan" (QS. Al-Hijr : 34 - 38)

3. Hakekat kesombongan adalah seseorang yang tidak mau menerima kebenaran (baca ; melecehkan syariah) dan bersikap merendahkan orang lain. Artinya orang yang sombong adalah orang yang mengingkarinya dan menolak (baca ; mencemooh) kebenaran, khususnya kebenaran yang bersumberkan pada hukum syariah dan ajaran Islam. Walaupun kebenaran tersebut, telah jelas di depan matanya. Namun karena “egonya”, ia menolak kebenaran tersebut. Seperti seseorang yang menentang Al-Qur'an, menentang ajaran Islam, menganggap bahwa syariah sebagai penghambat kemajuan, dsb. Dan pada saat bersamaan ia menganggap bahwa ajaran-ajaran maupun konsep-konsep lainnya adalah lebih baik, lebih profesional dan lebih berdampak pada kemajuan dibandingkan dengan syariah. Inilah bentuk keseombongan yang hakik, yang akan mengantarkan pelakunya masuk ke dalam neraka, na'udzubillah min dzalik.

4. Masuk juga dalam kategori kesombongan adalah seseorang yang senantiasa merendahkan martabat dan derajat orang lain, serta merasa bahwa dirinya lebih baik, lebih pintar, lebih shaleh, lebih berprestasi dibandingkan dengan orang lain. Biasanya sifat sombong tercermin antara lain, dengan mudahnya si pelaku ini menghina, merendahkan, atau mempermalukan orang lain. Bahkan terkadang tidak segan-segan mencemoohnya. Inilah yang dilakukan oleh Iblis, sehingga ia menjadi makhluk terlaknat. Dan Iblis pun menginginkan manusia memiliki sifat yang sama dengannya. Allah SWT berfirman :
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ* ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ* قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ*
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya". (QS. Al-A'raf : 16 - 18)

5. Memakai pakaian yang bagus dan alas kaki yang bagus bukanlah merupakan suatu bentuk kesombongan, selama tidak didasari dengan rasa keangkuhan. Rasulullah SAW dengan jelas mengatakan dalam hadits di atas bahwa Allah itu Maha Indah dan sangat menyukai keindahan. Jadi kesombongan bukan terletak pada pakaian atau alas kaki seseorang, namun kesombongan adalah rasa besar diri yang muncul dari hati, yang tercerminkan secara dzahir berupa penentangan terhadap Al-Haq dan sikap merendahkan orang lain yang berarti dia merasa bahwa dirinya lebih baik dari orang lain.

6. Hakekat ini juga memberikan arti bagi kita bahwa seseorang diperbolehkan memiliki kekayaan, yang salah satu bentuknya adalah memiliki pakaian dan alas kaki yang indah dan nyaman dikenakan. Sifat seperti ini tidak termasuk dalam kesombongan selagi ia tidak mengingkari kebenaran dan merendahkan orang lain. Namun sebaliknya jika seseorang yang bahkan tidak memiliki pakaian dan alas kaki yang bagus, namun ia mengingkari kebenaran dan senantiasa merendahkan orang lain, maka bisa jadi merupakan bentuk kesombongan.
7.Kesombongan tidak ada nilainya sama sekali bagi manusia. Karena orang yang sombong akan dibenci oleh semua orang di dunia, sementara di akhirat ia akan dimasukkan ke dalam api neraka, (na’udzu billah min dzalik) :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَمَلِكٌ كَذَّابٌ وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ - رواه مسلم
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, ada tiga golongan yang Allah tidak akan berbicara kepada mereka, tidak mensucikan mereka, tidak melihat pada mereka dan mereka akan mendapatkan azab yang pedih; orang tua yang berzina, raja yang pendusta dan orang miskin yang sombong. (HR. Muslim)


Wallahu A’lam Bis Shawab
By. Rikza Maulan Lc., M.Ag.

0 Comments:

Post a Comment