Cara Islam Mumuliakan Mitra Bisnis


عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى - رواه البخاري
Dari jabin Bin Abdillah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT akan memberikan rahmat kepada seseorang yang mempermudah (orang lain) ketika menjual, mempermudah (orang lain) ketika membeli dan mempermudah ketika menagih hutang.

Terdapat beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadits ini :
1. Pentingnya memudahkan urusan orang lain, khususnya dalam urusan bisnis. Karena hal tersebut merupakan ibadah yang akan mendapatkan pahala dari Allah SWT (yang dalam hadits ini disebutkan dengan kata-kata “Allah memberikan rahmat”), sekaligus hal ini juga merupakan bentuk ibadah (dalam muamalah) yang akan mensukseskan bisnis seseorang.

2.Berbisnis merupakan suatu pekerjaan, yang memiliki banyak keutamaan. Diantara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah :
  • Allah menggunakan istilah ‘tijarah’ (yang bermakna bisnis) dalam menggambarkan tentang hubungan seorang mu’min dengan Allah SWT. Hal ini terlihat dalam QS. As-Shof/ 61 : 10 – 13.
  • Bisnis merupakan pekerjaan yang mulia. Dalam hadits diriwayatkan :
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَفْضَلِ الْكَسْبِ فَقَالَ بَيْعٌ مَبْرُورٌ وَعَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ - رواه أحمد
Dari Hani’ bin Nayar bin Amru ra berkata, bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya mengenaipekerjaan yang paling mulia. Beliau menjawab, ‘Jual beli (bisnis) yang mabrur (sesuai syariatdan tidak mengandung unsur tipuan dan dosa) dan pekerjaan yang dilakukan seseorang dengankedua tangannya.” (HR. Ahmad)
  • Bisnis akan mndatangkan keberkahan. Artinya cara mencari rizki dengan berbisnis merupakan cara yang mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda;
عَنْ حَكِيمٍ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا - رواه البخاري ومسلم
Dari Hakim bin Hizam ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda; “Penjual dan pembeli keduanya bebas memilih selagi keduanya belum berpisah. Maka jika keduanya jujur dan saling menjelaskan dengan benar, maka akan diberkahi pada bisnis keduanya. Namun jika menyembunyikan cacat dan dusta, maka terhapuslah keberkahan jual beli tersebut. (HR. Bukhari – Muslim)
  • Pelaku bisnis yang jujur dan amanah akan mendapatkan surga. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ التَّاجِرُ الصَّدُوقُ اْلأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ (رواه الترمذي)
Dari Abu Sa’id ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seorang pebisnis yang jujur lagi amanah, maka ia akan bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’. (HR. Turmudzi)

  • Pada masyarakat Mekah, (khususnya di masa Rasulullah SAW), seseorang tidak akan memilikikewibawaan jika ia bukan seorang pebisnis. Kendatipun ilmu, kekuatan fisik, atau nasab yang bagus. Namun jika pada saat bersamaan, dia juga merupakan pebisnis maka ia akan memilikikewibawaan tersendiri.

3. Kata “samhan” dalam hadits di atas, ditafsirkan dengan “bisuhulah” (memudahkan) oleh Ibnu Hajar Al-Atsqalani dalam Fathul Barinya. Kata samhan sendiri jika diterjemahkan secara bahasa, memiliki arti longgar, toleransi, membuat orang lain senang, dan juga memperbolehkan. lain Sehingga seorang pebisnis yang baik, ia akan memudahkan, toleransi dan menyenangkan orangketika bertransaksi dengannya. Sehingga siapapun “betah” dan senang dalam berbisnisdengannya. Baik ketika jual beli, maupun ketika menagih pembayaran (hutang).

4. Jika dicermati, ketiga hal sederhana yang disebutkan Rasulullah SAW dalam hadits di atasmerupakan kunci sukses dalam berbisnis. Pebisnis manapun akan melihat, bahwa membeli (ketika membeli barang untuk kemudian dijual kembali), menjual barang/ produknya dan juga ketika menagih pembayaran dalam transakis jual beli, merupakan inti dari sebuah usaha atau bisnis. Dan ketika ketiga hal tersebut dapat dilakukan dengan baik, tentunya juga akan memperlancar usaha bisnisnya. Sebaliknya jika ketiga proses tersebut terhambat, maka sedikit banyak juga akan menghambat proses bisnisnya. Oleh karenanya, Rasulullah SAW menggambarkan bahwa Allah akan memberikan rahmat kepada orang yang memudahkan orang lain dalam ketiga proses bisnis tersebut.

5. Diantara cara memudahkan orang lain (baca ; customer) dalam berbisnis adalah :
  • Mulai menyapa terlebih dahulu (dengan salam)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ اْلإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ - رواه البخاري
Dari Abdullah bin Amru ra, bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, amalan Islam apakah yang paling baik? Rasulullah SAW bersabda, “Memberikan makan (pada orang miskin) dan mengucapkan salam baik terhadap orang yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal. (HR. Bukhari).

  • Menyambut dengan senyuman
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Dari Abu Dzar ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Senyumanmu terhadap saudaramu adalah shadaqah bagimu.”

  • Memperhatikan keperluannya
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَمَنْ كَانَ فِيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِيْ حَاجَتِهِ (رواه البخاري)
Dari Abdullah bin Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ...”Dan barang siapa yang (memperhatikan) keperluan saudaranyal, maka Allah SWT pun akan (memperhatikan) keperluan-keperluannya. (HR. Bukhari)

  • Memulai bisnis sejak pagi sekali
لاَ تَنَامُوْا عَنْ طَلَبِ أَرْزَاقِكُمْ فِيْمَا بَيْنَ صَلاَةِ الْفَجْرِ إِلَى طُلُوْعِ الشَّمْسِ - رواه الديلمي في الفردوس
Dari Anas bin Malik ra (beliau mamarfu’kannya dari Rasulullah SAW) bersabda, ‘Janganlah kalian tidur (kembali) untuk mencari rizki kalian, yaitu antara waktu shalat subuh hingga terbitnya matahari. (HR. Dailami dalam Musnad Firdaus)

  • Menjaga silaturahim
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ - رواه البخاري
Dari Anas bin Malik ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang berkeinginan agar rizkinya dilapangkan dan nama baiknya di kekalkan, maka hendaknya ia menyambung tali persaudaraannya.” (HR. Bukhari)

  • Itqan (Sempurna & Profesional)
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبراني)
Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang hamba yang apabila ia mengerjakan sesuatu, ia mengerjakannya dengan itqan.” (HR. Thabrani).

6. Pentingnya memudahkan orang yang berhutang, ketika sedang dalam kondisi kesempitan. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT :
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS. 2 : 280)

Wallahu A’lam Bis Shawab
By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag

0 Comments:

Post a Comment