Rehad (Renungan Hadits) 233
Sekedar Menyingkirkan Duri Dari Jalanan, Akan Membuahkan Ampunan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ketika ada seorang lelaki tengah berjalan di suatu jalan dan ia mendapati batang kayu yang berduri dijalan tersebut, lalu ia mengambil dan membuangnya. Maka Allah 'azza wajalla berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya." (HR. Muslim, hadits no 4743)

Hikmah Hadits ;
1. Bahwa ladang amal shaleh sangatlah luas, tidak hanya mencakup aspek ibadah secara langsung kepada Allah Swt. Namun segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan untuk orang lain, atau menghindarkan bahaya dan mudharat bagi orang lain, ternyata juga termasuk amal shaleh yang medatangkan pahala dari Allah Swt, termasuk diantaranya menyingkirkan kayu berduri dari jalanan supaya orang lain yang melawati jalan tersebut tidak terganggu karenanya, adalah merupakan amal shaleh yang bahkan dapat membuahkan ampunan dari Allah Swt, sebagaimana digambarkan dalam hasits di atas.
2. Meskipun terlihat remeh dan kecil, namun menyingkirkan duri dari jalanan yernyata mendatangkan pahala yang begitu besarnya; yaitu ampunan Allah Swt. Maka untuk menggapai ampunan dari Allah, selain utamanya adalah dengan istighfar, amalan-amalan sosial juga bisa menjadi penyebab datangnya ampuman Allah Swt. Bahkan dalam riwayat lainnya disebutkan, bahwa menyingkirkan duri dari jalanan adalah salah satu cabang dari cabang-cabang keimanan kepada Allah Swt. Nabi Saw bersabda ;
الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ (رواه مسلم)
"Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh tiga sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling tinggi adalah perkataan, LAA ILAAHA ILLALLAHU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalanan. Dan malu itu adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim, hadits no 51).
3. Maka jika kita ingin menjadi seorang hamba yang beriman, dengan iman yang sebaik-baiknya, maka hendaknya kita juga mengiringi ibadah yang kita lakukan dengan amal shaleh berupa amal sosial yang mendatangkan manfaat bagi orang lain dan atau dengan perbuatan yang dapat menghindarkan kemudharatan (bahaya) bagi orang lain. Dalam riwayat disebutkan bahwa Nabi Saw bersabda;
خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ وَشَرُّكُمْ مَنْ لَا يُرْجَى خَيْرُهُ وَلَا يُؤْمَنُ شَرُّهُ (رواه أحمد)
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang dinanti-nanti kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya. Dan sejelek-jelek kalian adalah orang yang tidak diharapkan kebaikannya dan (orang lain) tidak merasa aman dari keburukannya." (HR. Ahmad, no 8456)

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment