Rehad 235. Dan Setiap Senyuman Pun Akan Berbuah Pahala

Rehad (Renungan Hadits) 235
Dan Setiap Senyuman Pun Akan Berbuah Pahala

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ (رواه مسلم)
Dari Abu Dzar ra berkata, bahwa Nabi Saw bersabda kepadaku, "Janganlah kamu menganggap remeh perbuatan baik sedikitpun, mrskipun hanya menampilkan wajah ceria kepada saudaramu (sesama muslim) ketika bertemu.' (HR. Muslim, hadits no 4760)

Hikmah Hadits ;
1. Bahwa perbuatan kebaikan (baca ; amal shaleh) itu sangat luas jangkauannya dan sangat variatif ragamnya. Dan tidak semua perbuatan kebaikan itu berat atau sulit untuk dilakukan. Bahkan kebanyakan amal shaleh itu justru sangat mudah dan amat ringan untuk dilamalkan, salah satunya adalah 'menampilkan wajah ceria, atau memberikan senyuman terhadap saudara sesama muslim, sebagaimana digambarkan dalam hadits di atas. Dan ternyata sekedar memberikan senyuman saja, keutamannya adalah akan mendatangkan pahala seperti bersedekah. Subhanallah, betapa mulianya ajaran Rasulullah Saw.
2. Bahkan dalam riwayat lainnya, yaitu riwayat Imam Tirmudzi, Nabi Saw menggambarkannya dengan bahasa ( تبسمك ) yang artinya, "senyumanmu", yaitu riwayat berikut ;
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَة... (رواه الترمذي)
Sari Abu Dzarr ra berkata; Rasulullah Saw bersabda, "Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah bagimu.." (HR. Tirmidzi, hadits no 1879). Dan Nabi Saw pun dalam banyak riwayat digambarkan bahwa beliau selalu tersenyum. Dalam sebuah kesempatan, Abdullah bin Mas'ud ra berkata,
فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ
Sungguh aku melihat Rasulullah Saw tersenyum hingga gigi geraham beliau terlihat'.(HR. Muslim, hadits no 273). Dalam riwayat lainnya juga disebutkan, Dari Jarir bin Abdillah ra, berkata, “bahwa Rasulullah Saw tidak pernah melarangku untuk menemui beliau sejak aku masuk Islam, dan beliau tidak pernah memandangku kecuali dalam keadaan tersenyum di hadapanku.' (HR. Muslim)
3. Ada hal yang perlu menjadi catatan kita terkait dengan masalah senyuman, yaitu ;
#1. Bahwa meskipun kita dianjurkan untuk selalu tersenyum, namun sesungguhnya kita juga dilarang untuk tertawa hingga terbahak-bahak. Dan Nabi Saw sendiri tidak pernah tertawa hingga terbahak-bahak. Dalam riwayat disebutkan ; Dari Aisyah isteri Nabi Saw, bahwa ia berkata, "Saya tidak pernah melihat Rasulullah Saw tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau, karena biasanya beliau hanya tersenyum." (HR. Muslim, no 1497). Karena tertawa terbahak-bahak berpotensi matikan hati, sebagaimana sabda beliau,
وَلَا تُكْثِرْ الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْب
"Dan janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tertawa itu akan mematikan hati." (HR. Tirmidzi, hadits no 2227).
#2. Hendaknya setiap senyuman dilakukan adalah ikhlas semata-mata mengharap keridhaan Allah Swt dan mengamalkan sunnah Rasulullah Saw. Jangan sampai misalnya, kita tersenyum hanya untuk sekedar menebar pesona, atau untuk menggoda lawan jenis, atau hanya karena SOP dalam pekerjaan semata yang menuntut kita "harus" tersenyum terhadap customer misalnya. Namun senyuman hendaknya dari hati, ikhlas karena Allah dan mengamalkan sunnah Rasulullah Saw. Dan insya Allah, senyuman seperti inilah  yang akan berbuah pahala seperti bersedekah.

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

1 Comment:

  1. Unknown said...
    As claimed by Stanford Medical, It is really the ONLY reason women in this country get to live 10 years more and weigh 42 lbs lighter than us.

    (And really, it has absolutely NOTHING to do with genetics or some hard exercise and absolutely EVERYTHING to do with "how" they eat.)

    BTW, I said "HOW", not "WHAT"...

    Tap this link to discover if this little questionnaire can help you discover your true weight loss potential

Post a Comment