Rehad 237. Ketika Kebaikan Seseorang Mendapatkan Pujian
Diposting oleh Rikza Maulan, Lc., M.Ag di 07.12Rehad (Renungan Hadit) 237
Ketika Kebaikan Seseorang Mendapatkan Pujian
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَأَيْتَ الرَّجُلَ يَعْمَلُ الْعَمَلَ مِنْ الْخَيْرِ وَيَحْمَدُهُ النَّاسُ عَلَيْهِ قَالَ تِلْكَ عَاجِلُ بُشْرَى الْمُؤْمِن (رواه مسلم)
Dari Abu Dzar ra berkata, bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya, 'Bagaimana menurut anda tentang seseorang yang beramal kebaikan lalu orang-orang pun memujinya? ' Beliau menjawab: "Itulah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang Mukmin." (HR. Muslim, hadits no 4780)
Hikmah Hadits ;
1. Pada dasarnya seorang muslim ketika melakukan suatu perbuatan kebajikan atau melakukan amal shaleh, niatan dan tujuannya semata-mata adalah untuk mendapatkan pahala dan keridhaan dari Allah Swt semata. Dan bahwasanya hanya amalan yang diniatkan untuk mendapatkan pahala dan keridhaan dari Allah Swt lah yang kelak akan memiliki nilai mulia berupa balasan kebaikan di akhirat, sekecil apapun amal perbuatannya tersebut. Allah Swt berfirman ;
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS.Az-Zalzalah : 7)
2. Namun tidak jarang ketika seseorang kontinou dalam melaksanakan amal shaleh, selalu berbuat kebajikan, istiqamah dalam perbuatan ihsan, yang kesemuanya semata-mata didedikasikan hanya untuk mendapatkan pahala dan keridhaan dari Allah Swt, ia juga mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain karena kebaikannya tersebut. Dan hal ini lah yang dikhawatirkan oleh setiap muslim akan berpotensi "mengganggu" balasan pahala dari Allah Swt kelak di akhirat, lantaran adanya pujian dari manusia. Sehingga salah seorang sahabat Nabi Saw yaitu Abu Dzar menanyakannya kepada Rasulullah Saw. Menanggapi hal tersebut, maka Nabi Saw justru bersabda, 'Itulah kabar gembira yang disegerakan Allah Swt bagi seorang mukmin.' Artinya bahwa hal tersebut tidaklah menjadi masalah, selama niatan amal perbuatannya tersebut adalah ikhlas semata-mata mengharap keridhaan Allah Swt, dan salah satu bentuk keridhaan Allah Swt yang Allah Swt segerakan di dunia adalah dengan memberikan 'pujian' kepadanya melalui lisan manusia yang senang dengan amal shaleh dan perbuatan baiknya.
3. Pentingnya beramal shaleh semata-mata bertujuan mendapatkan keridhaan Allah Swt. Karena selain kelak akan mendapatkan pahala dari Allah, manusia pun juga akan senang bahkan turut memujinya. Sebaliknya jangan sampai kita melakukan perbuatan kebajikan namun niatannya adalah semata2 ingin mendapatkan pujian manusia, karena bisa jadi hal tersebut akan mendatangkan kemurkaan Allah Swt. Nabi Saw bersabda,
مَنْ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنْ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ
Barangsiapa yang mencari keridlaan Allah sekalipun mendatangkan kebencian manusia, maka Allah akan mencukupkannya dari manusia. Dan barangsiapa yang mencari keridlaan manusia dengan mendatangkan kemurkaan dari Allah, maka Allah akan menjadikan kemurkaan-Nya pada kemurkaan manusia. (HR. Tirmidzi, no 2338)
Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag
Label: Rehad
(By the way, it has absolutely NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and really, EVERYTHING to do with "how" they are eating.)
BTW, What I said is "HOW", and not "what"...
TAP this link to determine if this easy questionnaire can help you release your real weight loss possibilities