Rehad (Renungan Hadits) 181
Anjuran Berbuat Ihasan dan Kasih Sayang, Bahkan Terhadap Hewan

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْء،ٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْح،َ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ (رواه مسلم)
Dari Syaddad bin Aus ra berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk selalu berbuat ihsan (bersikap baik) dalam segala hal. Maka, jika kamu membunuh maka bunuhlah dengan cara yang baik, dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah seseorang menaajamkan pisaunya (untukbmenyembelih) dan hendaklah ia membuat nyaman hewan sembelihannya." (HR. Muslim, hadits no 3615)

Hikmah Hadits ;
1. Islam memerintahkan kita semua untuk senantiasa berbuat ihsan (berbuat baik) dalam segala hal dan dalam segala urusan. Perintah tersebut bahkan dituangkan dalam sabda Nabi Saw dengan bahasa "kataba", yang memiliki makna mewajibkan. Artinya bahwa berbuat ihsan adalah kewajiban bagi setiap muslim, terhadap siapapun, bahkan terhadap hewan sekalipun. Bukankah dalam riwayat lainnya kita pernah mendengar perihal seorang wanita yang dimasukkan Allah Swt ke dalam neraka lantaran tidak berbuat ihsan terhadap seekor kucing? Ia mengurungnya hingga kucing tersebut mati; tidak ia beri makan dan tidak pula ia biarkan bebas agar kucing tersebut bisa mencari makan sendiri.
2. Ihsan adalah bentuk masdar (infinitif) dari kata ahsana yuhsinu ihsanan yang berarti puncak dari perbuatan kebaikan. Maka Nabi Saw ketika ditanya oleh Malaikat Jibril perihal ihsan, beliau menjawab, "Engaku menyembah Allah hingga seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihatnya (maka paling tidak) engkau merasa bahwa Allah melihatmu." (Al-Hadits). Jadi bisa disimpulkan bahwa berbuat ihsan adalah puncak dari perbuatan kebaikan dengan dasar dan motivasi karena kecintaan dan berharap keridhaan Allah Swt semata.
3. Nabi Saw mencontohkan dalam riwayat di atas perihal cara berbuat ihsan terhadap hewan apabila hendak menyembelihnya, yaitu dengan cara menajamkan pisaunya setajam-tajamnya, dan membuat kondisi yang nyaman, senyaman-nyamannya bagi hewan. Sehingga hewan tersebut tidak tersiksa, baik sebelum penyembelihan maupun pada saat penyembelihannya. Dan perbuatan ihsan terhadap hewan ternyata bisa membuahkan pahala, bahkan dapat mengantarkan pelakunya masuk ke dalam surga. Bukankah kita pernah mendengar hadits perihal seorang laki2 yang dimasukkan surga lantaran ia memberikan minum kepada anjing yang sangat kehausan di tengah padang sahara? Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berbuat ihsan.... Amiin Ya Rabbal Alamiin..

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment