Rehad (Renungan Hadits) 186
Dan Sekedar "Berjaga" Di Jalan Allah Akan Berbuah Limpahan Pahala

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ وَإِنْ مَاتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُه،ُ وَأُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ وَأَمِنَ الْفَتَّان (رواه مسلم)
Dari Salman ra berkata, "Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Ribath (berjaga-jaga) sehari semalam, lebih baik daripada puasa dan shalat malam selama sebulan penuh. Dan jika dia meninggal dunia, maka (pahala) amalannya akan terus mengalir sebagaimana yang pernah dia amalkan. Dan akan mengalir pula rizkinya dan ia juga akan terbebas dari fitnah. (HR. Muslim, hadits no 3537).

Hikmah Hadits ;
1. Bahwa segala upaya, usaha, doa, guratan perasaan, ide, pikiran, rasa gundah, resah, gelisah, cemas, harapan, asa dan segala apa yang dilakukan oleh seseorang; baik yang tersirat dan terselip di dalam relung hati yang paling dalam, maupun yang dilakukan oleh anggota badan, dalam rangka memuliakan agama Allah Swt, adalah masuk dalam kategori "berjuang fi sabilillah", yang akan mengalirkan balasan pahala yang sangat besar dari Allah Swt.
2. Maka sungguh beruntunglah, setiap jiwa yang melangkah, setiap diri yang melewati, tuk meniti langkah memuliakan kalimat Allah. Karena setiap detik waktu yang berlalu dalam kehidupannya akan bernilai ibadah yang membuahkan samudra anugrah yang melimpah. Tidak terkecuali juga bagi orang-orang yang senantiasa rela "berjaga" di jalan Allah, mengurangi waktu tidur dan istirahatnya, guna melindungi umat dari kejahatan orang-orang yang berniat jahat, dari para penista agama dan ulama, yang menampakkan kebaikan di wajahnya namun menyembunyikan kebusukan di dalam hatinya.
3. Maka, bagi setiap diri yang mengaku "beriman" kepada Allah Swt, hendaknya selalu berupaya untuk melakukan sesuatu yg bernilai guna memuliakan agama Allah Swt, kendatipun sekedar "memberikan suara" seperti mencoblos nomor tiga pada saat Pilkada di DKI Jakarta. Agar jangan sampai lagi, muncul pemimpin yg bermulut nista, berbuat aniaya dan menyimpan dendam angkara murka terhadap agama dan para ulama. Karena setiap suara yang diberikan, kelak akan terlihat dalam buku catatan amal perbuatan kita, dan mendapat samudra balasan yang sangat mulia, dari Allah Azza Wa Jalla.
4. Maka mari kita selalu berjaga, untuk memantau, mengawasi dan mendorong sanak saudara, kerabat dan tetangga untuk "berjuang" memuliakan agama Allah, kendatipun sekedar hadir di TPS pada 15 Februari 2017 mendatang, untuk memilih pemimpin yg muslim yang bertakwa, di nomor yang ke tiga. Jangan remehkan amalan ringan ini, kendatipun terlihat kecil namun sesungguhnya memiliki nilai yang tiada terkira. Karena kelak kita semua mudah2an akan tercatat sebagai seorang mujahid yang berjuang membela dan memuliakan agama-Nya...

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment