Rehad (Renungan Hadits) 132
Mendapatkan Kemudahan Karena Memberikan Kelonggaran Pembayaran Hutang

 عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَلَقَّتْ الْمَلَائِكَةُ رُوحَ رَجُلٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُم،ْ فَقَالُوا أَعَمِلْتَ مِنْ الْخَيْرِ شَيْئًا؟ قَالَ لَا، قَالُوا تَذَكَّر،ْ قَالَ كُنْتُ أُدَايِنُ النَّاس،َ فَآمُرُ فِتْيَانِي أَنْ يُنْظِرُوا الْمُعْسِرَ وَيَتَجَوَّزُوا عَنْ الْمُوسِرِ، قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ تَجَوَّزُوا عَنْهُ (رواه مسلم)
Dari Hudzaifah telah menceritakan kepada mereka, dia berkata, "Rasulullah Saw bersabda, "Ada Malaikat yang bertemu dengan ruh seseorang sebelum kalian, lalu mereka bertanya, 'Apakah kamu pernah berbuat baik? ' Dia menjawab, 'Tidak.' Mereka berkata, 'Cobalah kamu ingat-ingat! ' dia menjawab, 'Memang dulunya saya pernah memberikan piutang kepada orang-orang, lantas saya perintahkan kepada pelayan-pelayan saya agar memberikan tangguh kepada orang yang kesusahan, serta memberikan kelonggaran kepada berkecukupan'. Beliau melanjutkan: "Maka Allah Azza wa jalla berfirman: 'Berilah kelapangan kepadanya. (HR. Muslim, hadits no. 2917)

Hikmah Hadits ;
1. Keutamaan orang yang bermurah hati dalam bermuamalah, khususnya bermurah hati dengan memberikan tangguhan waktu pembayaran hutang terhadap orang2 yang berhutang yang sedang dalam kesulitan. Sikap muamalah seperti itu ternyata memiliki nilai mulia di sisi Allah Swt dan kelak akan mendapatkan balasan mulia dari Allah Swt, yaitu mendapatkan kelapangan di Yaumil Akhir kelak.
2. Dalam hadits tentang muamalah lainnya, Nabi Saw bersabda bahwa Allah Swt juga akan memberikan rahmat kepada seseorang yang memudahkan orang lain ketika menjual, ketika membeli dan ketika menagih hutang. (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa aspek muamalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ajaran agama Islam yang memiliki nilai ibadah yg mulia di sisi Allah Swt. Maka oleh karenanya, hendaknya kita senantiasa berusaha berhati2 dalam muamalah dengan berlaku jujur, tidak mengambil hak orang lain, selalu menunaikan hutang, memberikan kelonggaran pembayaran bagi yang sedang kesulitan, menyempurnakan takaran dan timbangan serta memberikan kemudahan dalam transaksi muamalah, dsb.
3. Namun yang juga perlu di garis bawahi juga  adalah bahwa hutang wajib dibayarkan dan ditunaikan, yang apabila terlalaikan dapat berakibat menjadi penghalang bagi dirinya kelak di yaumil akhir. Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Akan diampuni segala dosa-dosa orang yang mati syahid, kecuali hutang2nya." (HR. Muslim, hadits no. 3498). Sungguh demikian mulia ajaran agama Islam khususnya terkait dgn aspek muamalah, karena di satu sisi memberikan penghargaan yg mulia terhadap orang yang memberikan kelonggaran terhadap orang yg berhutang namun di sisi lainnya menganjurkan agar selalu menunaikan hutang. Dan ketika keduanya berjalan dengan baik, maka tentu akan mewujudkam iklim bisnis yang harmoni dan suasana muamalah yang Islami.

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment