Rehad 148. Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Muharram

Rehad (Renungan Hadits) 148
Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Muharram

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah ra ia berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadlan adalah puasa di bulan Muharram. Dan shalat yang paling afdhal sesudah shalat Fardlu, adalah shalat malam." (HR. Muslim, hadits no. 1982)

Hikmah Hadits ;
1. Bahwa berpuasa di bulan Muharram memiliki keutamaan tersendiri, diantaranya adalah sebagai berikut ;
#1) Puasa pada bulan Muharram dikategorikan sebagai puasa sunnah yg paling afdhal, setelah puasa Ramadhan. Hal ini adalah sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim di atas.
#2) Puasa pada 10 Muharram ('asyuro), akan menghapuskan dosa setahun yang lalu. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadits yg cukup panjang, '..dan beliau SAW ditanya tentang (keutamaan) puasa pada hari asyuro (10 Muharam), maka beliau bersabda, akan menghapus dosa setahun yang lalu...' (HR. Muslim).
#3) Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yg diperintahkan Nabi Saw untuk dilaksanakan (diwajibkan) sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan. Dalam riwayat disebutkan, '...Maka tatkala puasa Ramadlan diwajibkan, beliau bersabda: "Siapa yang mau berpuasa di hari 'Asyura` maka hendaklah ia berpuasa, dan siapa yang tidak mau, maka ia boleh meninggalkannya." (HR. Muslim)
#4) Nabi Saw sangat antusias utk berpuasa di bulan Muharram. Hal ini sebagaimana diriwayatkan sbb, dari Ibnu 'Abbas ra berkata, "Tidak pernah aku melihat Nabi Saw sengaja berpuasa pada suatu hari yang Beliau istimewakan dibanding hari-hari lainnya kecuali hari 'Asyura' dan bulan ini, yaitu bulan Ramadhan". (HR. Bukhari)
2. Bahwa history dari anjuran berpuasa di bulan Muharram, khususnya pada 10 Muharram adalah sbb ;
#1) Bahwa Nabi Musa as berpuasa pada hari Asyuro rasa syukur kepada Allah Swt krn pada hari tersebut, Allah selamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Dalam riwayat disebutkan, "Nabi Saw tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya :”Apa ini?” Mereka menjawab :”Sebuah hari yang baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur. Maka beliau Rasulullah menjawab :”Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu.” (HR. Bukhari)
#2). Nabi Nuh as juga berpuasa pada hari ini sebagai wujud syukur kepada Allah Swt. Dalam hadits disebutkan, Dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi Saw pernah melewati beberapa orang yahudi yang berpuasa pada hari 'Asyuro, maka beliau bersabda: "Puasa apa ini?" mereka berkata; "Ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Musa dan Bani Isra`il dari tenggelam, dan menenggelamkan fir`aun di dalamnya, dan ini juga hari dimana kapal Nuh berlabuh di atas gunung Judiy hingga Nuh dan Musa berpuasa untuknya sebagai wujud rasa syukur mereka kepada Allah Ta'ala." Maka Nabi Saw bersabda: "Aku lebih berhak atas diri Musa dan lebih berhak untuk berpuasa pada hari ini." Lalu beliau memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa." (HR. Ahmad hadits no 8360)
3. Adapun bagaimana tata cara puasa sunnah di bulan Muharram, insya Allah akan dibahas dalam Renungan Hadits (Rehad) berikutnya.

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment