Rehad 188. Dan Anugrah Terindah Itu Bernama Kesabaran

Rehad (Renungan Hadits) 188
Dan Anugrah Terindah Itu Bernama Kesabaran

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ الْأَنْصَارِ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَعْطَاهُمْ ثُمَّ سَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ حَتَّى إِذَا نَفِدَ مَا عِنْدَهُ قَالَ مَا يَكُنْ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ عَنْكُمْ وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَمَنْ يَصْبِرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ مِنْ عَطَاءٍ خَيْرٌ وَأَوْسَعُ مِنْ الصَّبْرِ (رواه مسلم)
Dari Abu Sa'id Al Khudri ra berkata, Beberapa orang dari kaum Anshar datang meminta-minta sedekah kepada Rasulullah Saw dan mereka selalu diberi oleh beliau. Sehingga pada suatu ketika Rasulullah Saw kehabisan apa yang mereka minta. Maka beliau pun bersabda, "Selama sesuatu yang baik masih ada padaku, sekali-kali tidaklah akan kusembunyikan terhadap kalian. Akan tetapi, barang siapa yang bersikap 'iffah (memelihara diri dari meminta-minta) maka Allah akan memeliharanya pula. Dan siapa yang merasa cukup dengan apa yang ada, maka Allah akan mencukupinya pula. Dan siapa yang sabar, maka Allah akan menambahkan kesabarannya. Dan tidak ada suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang, yang lebih baik dan lebih luas dibandungkan dengan kesabaran." (HR. Muslim, hadits no. 1745)

Hikmah Hadits ;
1. Sikap suka meminta-minta sesungguhnya adalah sebuah sikap yang kurang terpuji, meskipun bukan termasuk perbuatan yang diharamkan. Maka, setiap kali ada yang meminta, Nabi Saw selalu memberikan apapun yg beliau miliki, kecuali jika sudah tiada lagi yg dapat beliau berikan lagi kepada para sahabatnya. Karena Nabi Saw adalah orang yang sangat dermawan, yang bahkan dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa beliau pernah memberikan 100 ekor unta kepada Aqra' bin Habis, yang beliau dapatkan dari ghanimah setelah suatu peperangan tertentu.
2. Namun, jikalah seseorang mampu menahan diri dari meminta-minta karena menjaga diri dan kehormatannya, maka hal itu lebih baik dan lebih mulia baginya. Sikap tersebut dalam khazanah keislaman kita disebut dengan "iffah", dimana salah satu keutamaannya adalah bahwa barang siapa yg bersikap iffah menjaga kehormatan dirinya, maka Allah Swt akan memuliakan kehormatannya dan akan mencukupkan segala kebutuhannya. Karena sesungguhnya segala sesuatu adalah tergantung dari hati kita. Jika hati merasa cukup, maka akan Allah cukupkan dan jika hati berusaha sabar, maka Allah akan menjadikannya termasuk orang yg sabar.
3. Bahwa sesungguhnya anugrah terindah yang Allah berikan terhadap seorang hamba di dunia ini adalah "kesabaran". Tiada anugrah seindah kesabaran. Karena kesabaran ibarat cahaya yg terang benderang yang akan menerangi jalan seseorang menuju kebenaran. Kesabaran juga ibarat jendela hati yang dengannya seseorang dapat melihat segala peristiwa dalam perspektif yang poaitif dan indah. Memang, secara kasat mata kesabaran terkadang terlihat pahit dan sangat tidak mengenakkan. Seperti sabar dalam musibah, sabar karena tertundanya kemenangan dan kesuksesan, sabar karena suatu kondisi yang tidak sesuai dengan harapan dan cita kita, hingga terkadang mata menjadi basah berderai air mata, dan hati tersayat oleh goresan luka. Tetapi sesungguhnya setiap gores duka dan luka, bila dibingkai dengan hiasan kesabaran, maka akan menjadi indah dan menetramkan. Bukankah janji Allah, bahwa kesabaran adalah keindahan. Maka tampilkanlah keindahan dari dalam diri dan pribadi kita, agar semua menjadi indah dan berkah serta menjadi hamparan sajadah untuk senantiasa bersujud pada-Nya...

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag.

0 Comments:

Post a Comment