Rehad 076. Menjadi Hati Yang Putih Atau Hati Yamg Hitam

Rehad (Renungan Hadits) 76
Menjadi Hati Yang Putih Atau Hati Yang Hitam

عن حُذَيْفَة سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوبِ كَالْحَصِيرِ عُودًا عُودًا، فَأَيُّ قَلْبٍ أُشْرِبَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاء،ُ وَأَيُّ قَلْبٍ أَنْكَرَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ بَيْضَاءُ، حَتَّى تَصِيرَ عَلَى قَلْبَيْنِ؛ عَلَى أَبْيَضَ مِثْلِ الصَّفَا فَلَا تَضُرُّهُ فِتْنَةٌ مَا دَامَتْ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ، وَالْآخَرُ أَسْوَدُ مُرْبَادًّا كَالْكُوزِ مُجَخِّيًا لَا يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُ مُنْكَرًا إِلَّا مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاه (رواه مسلم)
Dari Hudzaifah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Fitnah dibentangkan pada hati manusia, seperti tikar yang diurai sehelai demi sehelai. Hati mana saja yang ternoda oleh fitnah, niscaya akan membekas menjadi bintik-bintik hitam (dalam hatinya). Hati mana saja yang terhindar sari fitnah, maka akan terbentuk dalam hatinya bintik-bintik putih. Sehingga hati tersebut akan menjadi satu diantara dua hati: menjadi putih bagaikan batu licin yang tidak lagi terkena fitnah, selama langit dan bumi masih ada. Atau menjadi hitam kelam, seperti bekas tembaga berkarat, yang tidak mengenal kebaikan dan tidak pula melarang kemungkaran kecuali sesuatu yang diserap oleh hawa nafsunya. (HR. Muslim, hadits no 207)

Hikmah Hadits ;
1. Bahwa hati adalah anugrah Allah terhadap semua manusia, yang sekaligus juga menjadi tolak ukur kemuliaan seseorang. Apabila hati seseorang itu baik, maka baik pula seluruh tubuhnya, namun jika hatinya jelek, maka jelek pula seluruh tubuhnya. Demikianlah makna yang terkandung dalam sebuah hadits shahih muttafaqun alaih.
2. Oleh karenanya, hati harus selalu dijaga, dirawat, disirami dan dihindarkan serta dilindungi dari berbagai bentuk virus hati (baca ; fitnah) yang apabila ia menghinggapi hati, maka akan menjadikan hati ternoda dengan menjadi bintik-bintik hitam yang akan menyelimutinya. Virus2 hati atau fitnah dalam bahasa hadits di atas, bisa berbentuk melakukan perbuatan maksiat, atau angan2 duniawi yang menjadi obsesi, atau mengambil dan mengkonsumsi rizki yang syubhat dan haram, atau mendzalimi hak oran lain, atau melanggar aturan dan syariat Allah Swt, dsb. Membiarkan hal tersebut menghinggapi hati, berarti membiarkan hati lambat laun menjadi hitam kelam dan keras seperti batu. Dan jika itu yang terjadi, maka selamanya hatinya akan tertutup; tidak akan pernah bisa mengenali cahaya kebenaran, apatah lagi mengikuti kebenaran. Langkahnya menjadi langkah hawa nafsu dan mengikuti syaitan.
3. Sebaliknya, melindungi hati dari berbagai virus atau fitnah2 hati sebagaimana di atas dengan berusaha menghindarkan diri dari maksiat, berhati2 dari rizki syubhat atau yang tidak halal, memperbanyak dzikir dan amal ibadah, melaksanakan segala hukum dan syariat Allah Swt, maka insya Allah akan menjadikan hati sebagai hati yang putih bersih, bercahaya yang akan menerangi langkahnya menuju keridhaan Allah Swt. Dan jika sudah menjadi hati yang putih dan bersih, maka selamanya ia akan terhindar dari virus2 hati duniawi, seolah sudah terbentuk semacam imunitas hati yang menjaganya dari noda-noda dan kotoran hati. Mudah2an kita semua termasuk ke dalam golongan orang2 yang terjaga hatinya, dan memiliki hati yang putih bersih dan mulia.... Amiiin Ya Rabbal Alamiiin..

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment