Rehad (Renungan Hadits) 113
Ketika Pemimpin Menipu Rakyatnya Dengan Pencitraannya

عن مَعْقِل بْنَ يَسَارٍ قال سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِه،ِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّة (رواه مسلم)
Dari Ma'qil bin Yasar ra berkata, Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Tidaklah seseorang yang Allah anugerahi kepemimpinan untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia meninggal dunia, dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah Swt akan mengharamkan surga baginya." (HR. Muslim, hadits no. 3409)

Hikmah Hadits ;
1. Islam merupakan agama yang universal (baca ; kaffah), yang mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia, termasuk di dalamnya mengatur aspek politik dan kepemimpinan, dimana apabila seseorang diberi amanah kepemimpinan berupa jabatan politik untuk mengurusi dan melayani rakyatnya, lalu dia tidak menjalankan tugasnya dengan baik, bahkan berbuat (ghasy) yaitu menipu dan curang, lalu kemudian ia meninggal dalam keadaan yang demikian, maka ia tidak akan pernah masuk surga, atau dengan kata lain ia akan mendapatkan siksa di dalam kobaran api neraka.
2. Makna ghasy (غش) sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, secara bahasa adalah menampilkan dan memperlihatkan yang baik dan menyembunyikan yang jelek atau yang buruk, dengan maksud menipu atau memperdayai orang lain. Dalam kontek bisnis, pernah suatu ketika Nabi Saw melihat pedagang makanan, lalu Nabi Saw memasukkan tangan beliau ke tumpukan makanan tsb. Dan ternyata beliau mendapati tangan beliau basah (padahal makanan tsb terlihat baik dan kering di luarnya). Maka Nabi bersabda dengan keras kepada pedagang tsb, barang siapa yang ghisy (berbuat curang) diantara kita, maka ia bukan termasuk golongan kita. (HR. Muslim). Jadi, pedagang yg ghasy adalah pedagang yang menyembunyikan cacat, kekurangan dan keburukan barang dagangannya dan menampilkan yang baik dengan maksud menipu pembeli demi keuntungan pribadinya.
3. Sedangkan dalam konteks politik dan kepemimpinan; pemimpin yang ghasy adalah pemimpin yang menyembunyikan wanprestasi dan kegagalan dalam kepemimpinannya, namun ia memutarbalikkan fakta dengan menyembunyikan segala kekurangannya dan menampilkan dan mencitrakan keberhasilan pada rakyatnya dengan segala media yg dimilikinya. Misalnya ia mengklaim bahwa ekonomi membaik,  padahal kenyataannya ekonomi sangat terpuruk, pengangguran dimana2, inflasi meningkat, dan hutang negara menjadi melonjak sangat signifikan, dsb. Atau mencitrakan bahwa kemiskinan menurun dan kesejahteraan meningkat, padahal kenyataannya kemiskinan melonjak tajam dan kesejahteraan jauh api dari panggangnya. Atau mencitrakan nasionalisme ; cinta pada rakyat dan tanah airnya, namun kenyataannya justru membuka pintu lebar2 bagi tenaga kerja asing yang tdk bisa berbahasa tanah air kita, sementara tenaga kerja dari bangsa dan rakyatnya sendiri yang masih menganggur justru diabaikan dan dibiarkan saja. Maka bisa jadi pemimpin seperti ini adalah pemimpin yg ghisy yang diharamkan masuk surga sebagaimana sabda Nabi Saw. Mudah2an bangsa kita dihindarkan sejauh2nya dari pemimpin2 seperti itu dan kita diberikan Allah Swt pemimpin yang shaleh, amanah, profesional,  jujur dan memiliki integritas yang baik dan mulia yang membawa pada keridhaan Allah Swt.

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment