Rehad 096. Ketika Puasa Sunnah Dilaksanakan Saat Safar (Perjalanan)
Diposting oleh Rikza Maulan, Lc., M.Ag di 18.18Rehad (Renungan Hadits) 96
Ketika Puasa Sunnah Dilaksanakan Saat Safar (Perjalanan)
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَرَأَى رَجُلًا قَدْ اجْتَمَعَ النَّاسُ عَلَيْهِ وَقَدْ ظُلِّلَ عَلَيْه،ِ فَقَالَ مَا لَه؟ُ قَالُوا رَجُلٌ صَائِمٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنْ الْبِرِّ أَنْ تَصُومُوا فِي السَّفَرِ (رواه مسلم)
Dari Jabir bin Abdullah ra berkata, bahwa suatu ketika Rasulullah Saw berada dalam suatu perjalanan, lalu beliau melihat seseorang sedang dikerumuni oleh orang banyak dan dibawa ke tempat yang teduh. Kemudian beliau bertanya, "Mengapa dia?" mereka menjawab, "Ia sedang berpuasa." Maka Rasulullah Saw bersabda: "Bukan termasuk kebaikan, kalian berpuasa (sunnah) saat perjalanan (safar)." (HR. Muslim)
Hikmah Hadits ;
1. Puasa sunnah merupakan salah satu kebaikan yang mulia dan mendapatkan keutamaan tersendiri di sisi Allah Swt. Dan Rasulullah Saw adalah menjadi ketauladanan dalam menjalankan ibadah puasa, terutama dalam puasa sunnah.
2. Namun Islam mengajarkan juga perihal pentingnya menjaga kesehatan dan kondisi tubuh, dimana tidak seyogianya seseorang "memaksakan" suatu amaliyah tertentu yang dapat berakibat kurang baik atau mudharat bagi dirinya sendiri, atau mengakibatkan kekecewaan orang lain. Hal ini sebagaimana digambarkan dalam hadits di atas dimana ada seorang sahabat yang nyaris pingsan atau kepayahan lantaran ia berpuasa sunnah saat sedang musafir, hingga menyebabkan dirinya kepayahan dan nyaris pingsan. Maka Nabi Saw justru mengatakan bahwa bukan termasuk kebaikan apabila musafir kita berpuasa sunnah. Bahkan dalam riwayat lainnya disebutkan, "bukan termasuk sunnah seseorang berpergian dalam keadaan berpuasa (sunnah).
3. Maka, jika kita sedang dalam rangkaian perjalanan panjang, misalnya untuk bersillaturrahim ke kerabat keluarga dan handai taulan terutama yang berada di luar kota yang perjalanannya cukup melelahkan, maka sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berpuasa sunnah, apalagi jika berpotensi memberikan mudharat kepada diri kita sendiri dan anjurannya justru tidak berpuasa sunnah. Terlebih ketika keluarga besar yg jauh di sana juga telah "bersusah payah" menyiapkan hidangan demi menyambut kedatatangan kita, yang apabila tidak kita nikmati akan mengecewakan mereka. Maka, apabila hendak berpuasa sunnah anjurannya adalah ketika tidak sedang musafir.
Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag
Label: Rehad