Rehad 104. Ketika Umar bin Khattab Menolak Suatu Pemberian

Rehad (Renungan Hadits) 104
Ketika Umar bin Khattab ra Menolak Suatu Pemberian

عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعْطِي عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ الْعَطَاءَ ،فَيَقُولُ لَهُ عُمَرُ أَعْطِهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفْقَرَ إِلَيْهِ مِنِّي، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذْهُ فَتَمَوَّلْهُ أَوْ تَصَدَّقْ بِه،ِ وَمَا جَاءَكَ مِنْ هَذَا الْمَالِ وَأَنْتَ غَيْرُ مُشْرِفٍ وَلَا سَائِلٍ فَخُذْهُ، وَمَا لَا فَلَا تُتْبِعْهُ نَفْسَك (رواه مسلم)
Dari Salim bin Abdullah dari bapaknya bahwa Rasulullah Saw pernah memberikan zakat kepada Umar bin Al Khaththab ra, maka Umar pun berkata, "Wahai Rasulullah, berikanlah kepada orang yang lebih fakir dariku." Maka Rasulullah Saw pun bersabda kepadanya: "Ambil dan pergunakanlah untuk keperluanmu, atau sedekahkan. Dan apabila kamu diberi sesuatu oleh seseorang, padahal kamu tidak mengharapkannya dan tidak pula meminta-mintanya, maka terimalah pemberian itu. Namun janganlah hawa nafsumu diperturutkan padanya. (Jangan ambisi dan meminta-minta)" (HR. Muslim, hadits no 1732)

Hikmah Hadits ;
1. Anjuran untuk senantiasa bersikap iffah, yaitu sikap menjaga kehormatan diri dengan rasa bersyukur dan merasa cukup atas segala anugerah dan nikmat dari Allah Swt serta menahan diri dari sikap mengharapkan pemberian orang lain atau meminta-minta dari orang lain.
2. Namun dalam hal ketika ada sesorang yang datang dan memberikan sesuatu kepada kita, baik pemberian tersebut adalah berupa zakat, infak, shadaqah, hibah maupun hadiah tertentu (tentu yang tidak terkait dengan jabatan dan kedudukan serta bukan termasuk risywah dan syubhat), maka janganlah kita menolaknya dan sebaiknya justru menerimanya dengan baik. Dan akan menjadi lebih baik lagi jika kita juga turut mendoakan orang yang memberikannya kepada kita. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Saw kepada Umar bin Khattab yang pada mulanya menolak pemberian dari Rasulullah Saw, lalu beliau Saw menasehatinya agar menerima dan tidak menolaknya. Karena bisa jadi, ada karunia dan keberkahan Allah Swt dalam pemberian tersebut, sekaligus menyenangkan hati si pemberi (idkhalus surur) serta menjadi sarana untuk saling mempererat ukhuwah Islamiyah.
3. Bahwa setiap manusia pasti memiliki kecenderungan terhadap harta, namun belum tentu semua kecenderungan terhadap harta adalah negatif. Karena sebaik-baik harta adalah harta yang berada di tangan orang-orang yang baik. Namun yang tercela adalah manakala jiwa dan orientasi kita sudah terbutakan dengan ambisi hanya tethadap harta. Ya Allah, anugerahilah kami rizki dan karunia-Mu yang baik, halal, thayib dan berkah serta jadikanlah hati2 kami semua sebagai hati yang iffah yang senantiasa menjaga kehormatan diri dan jiwa dari sifat dan sikap yang tercela... Amiiiin

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment