Rehad 101. Antara Tangan Di Atas Dengan Tangan Di Bawah
Diposting oleh Rikza Maulan, Lc., M.Ag di 02.29Rehad (Renungan Hadits) 101
Antara Tangan Di Atas Dengan Tangan Di Bawah
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَذْكُرُ الصَّدَقَةَ وَالتَّعَفُّفَ عَنْ الْمَسْأَلَةِ، الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى، وَالْيَدُ الْعُلْيَا الْمُنْفِقَةُ وَالسُّفْلَى السَّائِلَةُ (رواه مسلم)
Dari Abdullah bin Umar ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, sedangkan beliau berkhutbah di atas mimbar. Beliau menganjurkan sedekah dan melarang meminta-minta. Sabda beliau: "Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang dibawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara tangan yang di bawah adalah tangan peminta-minta." (HR. Muslim, hadits no. 1715).
Hikmah Hadits ;
1. Sedekah berasal dari kata shadaqah yang secara bahasa tersusun dari huruf shad (ص), dal (د) dan qaf (ق) yang secara bahasa berarti benar dan jujur. Memberi sesuatu kepada orang lain, baik bersifat materi maupun inmateri dinamakan shadaqah yang berarti benar, adalah karena orang yang imannya benar, insya Allah dia akan rajin, rutin dan sering bershadaqah. Membenarkan hal ini adalah firman Allah Swt, dimana ketika orang diberi tangguh dari ajalnya, maka yang akan pertama dia lakukan adalah bersedekah ; "Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (QS. 63 : 10)
2. Selain merupakan tanda iman, shadaqah juga termasuk amalan terbaik, yang kelak akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt, bahkan hingga mencapai 700 kali lipatnya (sebagaimana substansi firman Allah Swt QS. 2 : 261). Dan juga bahwa tangan orang yang selalu bersedekah dan memberi, dia akan lebih baik dan lebih mulia dibandingkan dengan tangan orang yang selalu meminta atau menerima pemberian orang lain. Maka alangkah indahnya jika setiap kita senantiasa berusaha untuk selalu memberi atas kelebihan yang dia miliki. Karena ia akan menjadi yang terbaik di mata Allah Swt.
3. Bahwa bersedekah, walaupun konotasi utamanya adalah pada mensedekahkan harta, namun sesungguhnya dia tidak harus berwujud harta. Beberapa riwayat menjelaskan, memberikan wajah ceria (senyuman) adalah sedekah, menyingkirkan duri dari jalanan juga sedekah, dan setiap kebaikan juga meripakan sedekah. Maka, bersedekahlah dengan "kelapangan" apapun yang Allah berikan kepada kita. Kita bisa bersedekah dengan harta benda kita, atau bersedekah dengan fikiran kita, dengan tenanga kita, dengan ilmu kita, dengan waktu kita, atau dengan apa saja yang kita miliki. Karena insya Allah setiap kebaikan yang ditujukan untuk orang lain, dengan makaud mengharap keridhaan Allah Swt adalah termasuk sedekah. Mudah2an kita semua termasuk ke dalam ahli shadaqah...
Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag
Label: Rehad