Rehad (Renungan Hadits) 98
Ketika Rizki Yang Haram Menjadi Penghalang Diterimanya Doa & Amal Ibadah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا، وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ، فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ ،فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah ra berkata; bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' (QS. 23 : 51), Dan Allah juga berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu.'" (QS. 2 : 172). Kemudian Nabi Saw menceritakan tentang seorang laki-laki yang panjang perjalanannya, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya haram (dibeli dari uang haram), minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram. Maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya?." (HR. Muslim, hadits no. 1686)

Hikmah Hadits :
1. Pentingnya mencari rizki yang baik, halal dan thayib. Karena Allah Swt adalah Maha Baik, dan Allah tidak akan menerima segala amal ibadah kecuali yang berasal dari rizki yang baik, halal dan thayib saja. Karena rizki dan karunia Allah sangat luas, dan kita diperintahkan untuk menempuh cara mencari rizki dengan cara yang baik dan halal. Demikian pulalah Allah Swt memerintahkan para Rasul dan seluruh hamba-hamba-Nya sebagaimana telah difirmankan-Nya dalam Al-Qur'an.
2. Bahwa rizki yang diperoleh secara tidak halal atau tidak sah, seperti mengambil hak orang lain, curang dalam takaran dan timbangan, transaksi yang tidak sesuai dengan syariah, dsb yang kemudian digunakan untuk ibadah (seperti utk zakat infak shadaqah) atau menjadi sarana dalam ibadah (seperti untuk biaya haji, umrah, atau utk beli pakaian, makanan dan kebutuhan hidup lainnya), maka hal tersebut akan menjadi penyebab tidak diterimanya ibadah dan segala doanya oleh Allah Swt. Hal ini sebagaimana yg disabdakan Nabi Saw perihal seseorang yang perjalanannya untuk ibadah sangat panjang (spt sedang melaksanakan haji dan umrah), hingga pakaiannya lusuh dan masai krn panjangnya perjalannya. Bahkan ia mengangkat kedua tangannya memohon kepada Allah Swt, namun Allah tiada menerima amal ibadah dan doa-doanya lantaran makanan, minuman, pakaian dan kebutuhan hidupnya, dipenuhi dengan rizki yang perolehannya secara haram.
3. Maka sebagai hamba Allah Swt dan pengikut Nabi Saw yang setia, mari kita bersama berusaha semaksimal kita untuk tidak mendapatkan rizki kecuali yang benar-benar kita yakini kehalalannya, terhindar dari segala yg syubhat bahkan yang haram. Karena rizki yang haram, akan menjadi bumerang di Hari Kiamat dan menjadi penyebab tidak diterima dan tidak dikabulkannya amal ibadah serta doa seseorang. Na'udzubillahi min dzalik.

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag.

0 Comments:

Post a Comment