Rehad (Renungan Hadits) 88
Bersikap Bijak Ketika Menjadi Imam Dalam Shalat Berjamaah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَمَّ أَحَدُكُمْ النَّاسَ فَلْيُخَفِّف،ْ فَإِنَّ فِيهِمْ الصَّغِيرَ وَالْكَبِيرَ وَالضَّعِيفَ وَالْمَرِيض،َ فَإِذَا صَلَّى وَحْدَهُ فَلْيُصَلِّ كَيْفَ شَاءَ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian mengimami manusia (dalam shalat berjamaah), maka hendaklah ia meringankannya. Karena di antara mereka ada anak kecil, orang tua, orang yang lemah, dan orang yang sedang sakit. Namun apabila ia shalat sendirian, maka silahkan dia shalat sekehendaknya." (HR. Muslim, hadits no. 714)

Hikmah Hadits ;
1. Pentingnya shalat berjamaah, dimana keutamaan shalat berjamah adalah lebih baik 27 derajat dibandingkan dengan shalat sendirian. Maka oleh karenanya, kaum muslimin sejak zaman Nabi Saw sangat antusias melaksanakan shalat secara berjamaah, baik laki-laki, perempuan, tua, muda, besar, kecil, bahkan orang sakitpun turut antusias mengerjakan shalat berjamaah di masjid.
2. Maka Nabi Saw menganjurkan agar Imam memahami situasi dan kondisi shalat berjamaahnya. Dari aspek kondisi waktu yang tersedia, lingkungan yang ada, termasuk siapa saja yang hadir menunaikan shalat berjamaah. Karena bisa jadi, banyak orang tua, anak-anak, atau bahkan orang sakit yang turut menjadi ma'mumnya. Dan hendaknya Imam bersikap bijak, yaitu tidak terlalu memanjangkan bacaan shalatnya, jika kondisinya demikian adanya. Atau juga jika ada kondisi lainnya, seperti shalat berjamaah di pusat keramaian manusia, seperti di area rumah makan, rest area, terminal, airport, stasiun, rumah sakit, dsb. Karena umumnya mereka adalah orang-orang yang waktunya terbatas, dan antrian untuk melaksanakan shalat juga terkadang cukup panjang, karena keterbatasan kapasitas mushallanya. Maka sebaiknya Imam juga tidak memanjangkan bacaannya, jika kondisinya demikian adanya.
3. Apabila ingin memanjangkan bacaan dalam shalatnya, maka silakan saja ia memanjangkan bacaannya sesuai dengan keinginan hatinya, jika ia sedang shalat sendirian, seperti ketika shalat tahajud sendiri, atau ketika melaksanakan shalat-shalat lainnya. Atau terkecuali juga di tempat-tempat atau acara-acara yang memang sudah dikondisikan sejak awal, atau sudah diberitahu sejak awal, bahwa di masjid tersebut akan melaksanakan shalat malam secara berjamaah dengan bacaan yang cukup panjang.

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment