Rehad 006. Antara Jujur dan Dusta

Rehad (Renungan Hadits)
Antara Jujur dan Dusta
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا (رواه البخاري)
Dari Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkannya ke dalam surga. Dan seseorang yang senantiasa berlaku jujur, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan (sebaliknya) sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkannya pada kejahatan. Sementara kejahatan tersebut akan mengantarkannya masuk ke dalam neraka. Dan seseorang yang selalu berkata kata dusta, maka ia akan dicatat sebagai seorang pendusta." (HR. Bukhari)

Hikmah Hadits :
1. Pentingnya bertutur kata yang benar dan jujur serta keharusan menghindarkan diri dari perkataan yang kotor dan dusta. Karena ternyata kejujuran merupakan pintu gerbang menuju segala bentuk kebaikan. Sementara kebaikan, merupakan jembatan untuk menuju surga.
2. Sebaliknya, dusta merupakan salah satu bentuk dosa besar, yang oleh karenanya harus ditinggalkan dan dihindarkan sejauh2nya dalam segala aspek kehidupan. Karena ternyata kedustaan merupakan pintu gerbang menuju pada kejahatan. Sementara kejahatan merupakan jembatan yang akan mengantarkan pelakunya menuju ke dalam kobaran api neraka, na'udzu billahi min dzalik.
3. Predikat apakah seseorang itu sebagai orang yang jujur atau ataupun orang yang dusta (pendusta), adalah tergantung perilaku dan kebiasaan orang tersebut. Jika ia terbiasa jujur dalam setiap perkataannya dan di setiap kesehariannya, maka ia akan "di cap" sebagai orang yang jujur. Sebaliknya, jika ia terbiasa bertuturkata kasar dan dusta dalam kehidupan dan kesehariannya, maka ia akan "di cap" sebagai pendusta. Mudah2an Allah Swt memasukkan kita semua ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang jujur (shiddiqin)...
Amiiin Ya Rabbal Alamin..

Wallahu A'lam bis Shawab
By. Rikza Maulan

0 Comments:

Post a Comment