Rehad 033. Bahaya Syirik

Rehad (Renungan Hadits) 033
Bahaya Syirik

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ } شَقَّ ذَلِكَ عَلَى أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالُوا أَيُّنَا لَمْ يَلْبِسْ إِيمَانَهُ بِظُلْمٍ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ لَيْسَ بِذَاكَ أَلَا تَسْمَعُونَ إِلَى قَوْلِ لُقْمَانَ { إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ } (رواه البخاري)
Dari Abdullah bin Mas'ud ra, berkata, 'Saat diturunkan ayat; 'Sesungguhnya orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan keimanan mereka dengan kezhaliman' (QS. Al an'am 82), maka para sahabat merasa gusar, sehingga mereka bertanya; 'Siapakah diantara kami yang tidak mencampur keimananya dengan kezhaliman? ' Maka Rasulullah Saw bersabda; "Bukan itu yang dimaksudkan. Tidakkah kalian mendengar ucapan Luqman; 'sesungguhnya kesyirikan adalah kezhaliman yang besar" (QS. Luqman 13) (HR. Bukhari)

Hikmah Hadits ;
1. Bahwa syirik merupakan perbuatan dosa paling besar, yang apabila hingga akhir hayatnya seseorang tidak bertaubat kepada Allah Swt dari perbuatan syiriknya tersebut, maka selamanya ia tidak akan diampuni oleh Allah Swt dan kelak ia akan masuk ke dalam kobaran api neraka Jahanam, dan ia akan kekal salama-lamanya di dalamnya.
2. Syirik adalah perbuatan atau perkataan atau keyakinan, dimana di dalamnya terdapat unsur menyekutukan Allah Swt dengan sesuatu; baik sesuatu itu adalah benda (spt meyakini kekuatan2 benda tertentu), makhluk ghaib, manusia (memuja dan mengkultuskan tokoh), organisasi, idiologi, bahkan juga kebiasaan2 tertentu yang didalamnya diyakini adanya unsur yang bisa memberikan manfaat atau mudharat pada diri kita selain dari Allah Swt, maka hal tersebut juga masuk dalam kategori kemusyrikan.
3. Maka oleh karenanya, hendaknya dalam kehidupan dan kebiasaan sehari-hari, kita harus menajuhkan diri sejauh2nya dari segala perkataan, perbuatan, kebiasaan atau apapun namanya yang di dalamnya mengandung unsur kemusyrikan. Karena Allah Swt berfirman, 'Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.' (QS. n-Nisa : 48).

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment