Rehad 205. Ketika Dunia Mrnjadi Panglima

Rehad (Renugan Hadits) 205
Ketika Dunia Menjadi Panglima

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَِ ... إِنِّي لَسْتُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُشْرِكُوا بَعْدِي، وَلَكِنِّي أَخْشَى عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا أَنْ تَنَافَسُوا فِيهَا وَتَقْتَتِلُوا فَتَهْلِكُوا كَمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُم،ْ قَالَ عُقْبَةُ فَكَانَتْ آخِرَ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ (رواه مسلم)
Dari 'Uqbah bin 'Amir ra berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, '...Aku tidaklah khawatir bahwa kelak kalian akan kembali menyekutukan Allah Swt sepeninggalku. Akan tetapi yang aku khawatirkan adalah kalian tergoda oleh dunia, lalu kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya, kemudian kalian saling menumpahkan darah, hingga akhirnya kalian akan musnah seperti kemusnahan umat-umat sebelum kalian." 'Uqbah berkata; "Itulah yang terakhir kali aku melihat Rasulullah Saw berkhutbah di mimbar." (HR. Muslim, hadits no 4249).

Hikmah Hadits ;
1. Sebuah pesan dan wasiat Nabi Saw kepada umatnya yang sangat penting dan sangat serius serta seharusnya menjadi perhatian besar bagi setiap muslim, khususnya bagi para penggiat dakwah jalan Allah Swt. Karena sebagaimana kata Uqbah bin Amir di akhir hadits di atas, 'Itulah yang terakhir kali aku melihat Rasulullah Saw berkhutbah di atas Mimbar.' Artinya seolah wasiat terakhir Nabi Saw kepada umatnya dan yang sangat beliau khawatirkan adalah jangan sampai umatnya terlena, tergoda atau terorientasi terhadap dunia, atau bahkan berlomba-lomba  terhadap dunia.
2. Tergoda dengan dunia, yang oleh karenanya merubah orientasi, obsesi dan tujuan dalam suatu amalan, dari yg semula bertujuan karena Allah Swt menjadi tujuan karena dunia, adalah seburuk2 amal perbuatan ;
#1. Karena dengan demikian bisa merusakkan pahala amal shalehnya dan bahkan memporak-porandakan seluruh urusannya. Dalam riwayat disebutkan bahwa Nabi Saw bersabda ;
مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ وَمَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
"Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai ambisinya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan Allah akan menjadikannya miskin. Tidaklah ia akan mendapatkan dunia kecuali apa yang telah di tetapkan baginya. Dan barangsiapa menjadikan akhirat sebagai niatannya, maka Allah akan menyatakan urusannya dan membuatnya kaya hati, serta ia akan di beri dunia sekalipun dunia memaksanya. (HR. Ibnu Majah hadits no 4095)
#2. Tergoda dan berorientasi dunia adalah penyebab utama kering dan gersangnya ukhuwah, hilangnya ketsiqahan, hambarnya persaudaraan, bahkan memunculkan permusahan yang saling serang menjatuhkan, yang oleh karenanya menjadi hilang dan sirnanya kekuatan serta mengakibatkan pada kehancuran. Itulah substansi hadits Nabi Saw di atas, sehingga beliau memberikan wasiat terakhir di atas mimbar. Jangan sampai hal tersebut terjadi pada umatnya.
3. Maka mari arahkan kembali bahtera yg telah berlayar jauh mengarungi samudra, membelah lautan dan menembus badai untuk kembali pada tujuan hakiki yaitu semata2 hanya berharap keridhaan Allah Swt. Dengan harap, agar seluruh amal shaleh kita tiada sia-sia dan dakwah tetap melaju dalam ridha-Nya serta kalimatullah hiyal ulya...

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment