Rehad 226. Menutupi Aib Saudara Sesama Muslim

Rehad (Renungan Hadits) 226
Menutupi Aib Saudara Sesama Muslim

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi Saw bersabda, "Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak." (HR. Muslim, hadits no 4692)

Hikmah Hadits ;
1. Bahwa setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kekhilafan, siapapun dia. Karena tidak ada seorang manusia pun di dunia ini yang sempurna, yang tidak pernah luput dari salah dan dosa. Termasuk juga diri kita sendiri. Betapaþpun kita melihat sempurnanya diri kita, maka betapa disana pula terlihat banyak aib, cacat dan cela. Hanya Dia Allah yang Maha Sempurna, yang tiada pernah memiliki setitik salah dan cela.
2. Maka sudah sepatutnya sebagai manusia yg banyak cacat dan cela, pun kita memaklumi adanya cacat dan cela pada orang lain, khususnya pada saudara sesama muslim. Dan sebagaimana kita suka jika saudara kita memaafkan, memaklumi dan bahkan menutupi cela kita, maka merekapun juga sama; suka jika dimaafkan, dimaklumi dam ditutupi cela dan aib nya. Terlebih jika difahami makna dan kandungan dari hadits di atas, yaitu apabila kita memaafkan dan menutupi aib dan cela orang lain, maka kelak di akhirat Allah Swt juva akan menutupi aib dan cela kita di akhirat.
3. Pentingnya melakukan suatu perbuatan dengan pertimbangan dan orientasi kehidupan akhirat. Karena kelak kita semua akan pulang kembali ke kampung akhirat. Dan betapa bahagianya seseorang yang ketika melakukan suatu perbuatan, adalah dengan memperhitungan kebaikan hari akhirat. Karena kelak, setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan kendatipun kecilnya kebaikan tersebut. Demikian juga sebaliknya, setiap keburukan akan dibalas oleh keburukan juga, kendatipun kecilnya keburukan tersebut. Dan menutup aib serta cela sesama muslim adalah bentuk kebaikan kecil dan ringan namum memiliki timbangan kebaikan yang sangat mulia di sisi Allah Swt.

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag

0 Comments:

Post a Comment